GREEN
ARSITEKTUR
Zaman yang sudah modern seperti saat ini, banyak sekali fasilitas
yang sudah memadai. Dengan adanya kebutuhan yang serba instant, membuat orang
semakin malas untuk melakukan sesuatu secara konvensional.
Kebutuhan papan yang
sekarang menjadi kebutuhan capital bagi setiap orang membuat bidang properti
menjadi meningkat. Hal ini dapat mempengaruhi percepatan arus urbanisasi dan
dampak social yang terjadi. Mereka yang belum memiliki tempat tinggal secara
permanen, telah membentuk lingkungan yang kumuh. Selain itu, pemanfaataan
sumber daya alam yang sudah tidak diperhitungkan lagi seberapa besar dampak
yang akan terjadi, menambah kerusakan pada alam ini.
Banyak sekali dampak yang terjadi dari pemanfaatan alam yang
tidak dimanfaatkan secara sebaik-baiknya. Akhir-akhir ini telah kita rasakan
dampak yang terjadi akibat pengaruh dari kerusakan alam ini. Sekarang, ruang
hijau menjadi semakin berkurang, dan resapan air juga semakin berkurang
sehingga menyebabkan terjadinya banjir.
Dengan danya Konsep Bangunan Go Green Masa Depan ini , saya
rasa dapat menyelamatkan dunia kita ini
Green Architecture atau sering disebut sebagai Arsitektur Hijau adalaharsitektur yang
minim mengonsumsi sumber daya alam, ternasuk energi, air, dan material, serta minim
menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. (Arsitektur Hijau, Tri Harso
Karyono, 2010)
Green arsitektur
Arsitektur hijau merupakan langkah untuk mempertahankan
eksistensinya di muka bumi dengan cara meminimalkan perusakan alam dan lingkungan
di mana mereka tinggal. Istilah keberlanjutan menjadi sangat populer ketika
mantan Perdana Menteri Norwegia GH Bruntland memformulasikan pengertian Pembangunan
Berkelanjutan (sustaineble development) tahun 1987 sebagai pembangunan
yang dapat memenuhi kebutuhan manusia masa kini tanpa mengorbankan potensi
generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
Keberlanjutan terkait dengan aspek lingkungan alami dan buatan,
penggunaan energi, ekonomi, sosial, budaya, dan kelembagaan. Penerapanarsitektur
hijau akan memberi peluang besar terhadap kehidupan manusia secara
berkelanjutan. Aplikasui arsitektur hijau akan menciptakan
suatu bentuk arsitektur yang berkelanjutan. Berikut ini adalah
beberapa contoh gambar-gambar bangunan yang menggunakan konsep Green
Architecture.
Prinsip-prinsip Green
Architecture
Penjabaran prinsi-prinsip green
architecture beserta langkah-langkah mendesain green building menurut: Brenda
dan Robert Vale, 1991, Green Architecture Design fo Sustainable Future:
1. Conserving
Energy (Hemat Energi)
Sungguh sangat ideal apabila
menjalankan secara operasional suatu bangunan dengan sedikit mungkin
menggunakan sumber energi yang langka atau membutuhkan waktu yang lama untuk
menghasilkannya kembali. Solusi yang dapat mengatasinya adalah desain bangunan harus mampu memodifikasi iklim dan dibuat beradaptasi
dengan lingkungan bukan merubah lingkungan yang sudah ada. Lebih jelasnya
dengan memanfaatkan potensi matahari sebagai sumber energi. Cara mendesain
bangunan agar hemat energi, antara lain:
1.
Banguanan dibuat memanjang dan
tipis untuk memaksimalkan pencahayaan dan menghemat energi listrik.
2.
Memanfaatkan energi matahari
yang terpancar dalam bentuk energi thermal sebagai sumber listrik dengan
menggunakan alat Photovoltaicyang diletakkan di atas atap. Sedangkan
atap dibuat miring dari atas ke bawah menuju dinding timur-barat atau sejalur
dengan arah peredaran matahari untuk mendapatkan sinar matahari yang maksimal.
3.
Memasang lampu listrik hanya
pada bagian yang intensitasnya rendah. Selain itu juga menggunakan alat kontrol
penguranganintensitas lampu otomatis sehingga lampu hanya memancarkan cahaya
sebanyak yang dibutuhkan sampai tingkat terang tertentu.
4.
Menggunakan Sunscreen pada
jendela yang secara otomatis dapat mengatur intensitas cahaya dan energi panas
yang berlebihan masuk ke dalam ruangan.
5.
Mengecat interior bangunan
dengan warna cerah tapi tidak menyilaukan, yang bertujuan untuk meningkatkan
intensitas cahaya.
6.
Bangunan tidak menggunkan
pemanas buatan, semua pemanas dihasilkan oleh penghuni dan cahaya matahari yang
masuk melalui lubang ventilasi.
7.
Meminimalkan penggunaan energi
untuk alat pendingin (AC) dan lift.
2. Working
with Climate (Memanfaatkan kondisi dan sumber energi alami)
Melalui pendekatan green
architecture bangunan beradaptasi dengan lingkungannya. Hal ini
dilakukan dengan memanfaatkan kondisi alam, iklim dan lingkungannya sekitar ke
dalam bentuk serta pengoperasian bangunan, misalnya dengan cara:
1.
Orientasi bangunan terhadap
sinar matahari.
2.
Menggunakan sistem air pump dan
cros ventilation untuk mendistribusikan udara yang bersih dan sejuk ke dalam
ruangan.
3.
Menggunakan tumbuhan dan air
sebagai pengatur iklim. Misalnya dengan membuat kolam air di sekitar bangunan.
4.
Menggunakan jendela dan atap
yang sebagian bisa dibuka dan ditutup untuk mendapatkan cahaya dan penghawaan
yang sesuai kebutuhan.
3. Respect
for Site (Menanggapi keadaan tapak pada bangunan)
Perencanaan mengacu pada
interaksi antara bangunan dan tapaknya. Hal ini dimaksudkan keberadan bangunan
baik dari segi konstruksi, bentuk dan pengoperasiannya tidak merusak lingkungan
sekitar, dengan cara sebagai berikut.
1.
Mempertahankan kondisi tapak
dengan membuat desain yang mengikuti bentuk tapak yang ada.
2.
Luas permukaan dasar bangunan
yang kecil, yaitu pertimbangan mendesain bangunan secara vertikal.
3.
Menggunakan material lokal dan
material yang tidak merusak lingkungan.
4. Respect
for User (Memperhatikan pengguna bangunan)
Antara pemakai dan green
architecture mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Kebutuhan
akan green architecture harus memperhatikan kondisi pemakai yang didirikan di
dalam perencanaan dan pengoperasiannya.
5. Limitting
New Resources (Meminimalkan Sumber Daya Baru)
Suatu bangunan seharusnya
dirancang mengoptimalkan material yang ada dengan meminimalkan penggunaan
material baru, dimana pada akhir umur bangunan dapat digunakan kembali unutk
membentuk tatanan arsitektur lainnya.
6. Holistic
Memiliki pengertian mendesain
bangunan dengan menerapkan 5 poin di atas menjadi satu dalam proses
perancangan. Prinsip-prinsip green architecturepada dasarnya
tidak dapat dipisahkan, karena saling berhubungan satu sama lain. Tentu secar
parsial akan lebih mudah menerapkan prinsip-prinsip tersebut. Oleh karena itu,
sebanyak mungkin dapat mengaplikasikan green architecture yang
ada secara keseluruhan sesuai potensi yang ada di dalam site.
Ini Beberapa Konsep
Bangunan Go Green Masa Depan
The
Modern Design of High Rise Building with Garden di Cina
MAD Architects
telah merancang model bangunan yang akan berlokasi di Chonquing, Cina. Bangunan
tinggi ini bukan desain bangunan kaku biasa. Ini adalah ide inovatif dalam
desain bangunan. Bangunan futuristik dihubungkan oleh sebuah struktur silinder
inti, setiap lantai telah ditempatkan sedikit dari pusat, memberikan tampilan
gedung ini unik.
Konsep dari
susunan lantai menciptakan persepsi bahwa setiap lantai mengambang di atas yang
lain. Di sini, di gedung ini, sifat dan kota metropolis perkotaan pencampuran
menjadi hutan kota. Taman balkon adalah ide besar desain bangunan ramah
lingkungan.
The
Interlace Residential Building di Singapore
The Interlace
terdiri dari tiga puluh satu blok apartemen. Setiap blok memiliki enam lantai
dan panjangnya identik. Blok ini ditumpuk dalam susunan heksagonal sekitar
delapan halaman terbuka dan permeable skala besar. Bangunan hunian kontemporer
ini terletak di situs delapan hektar di pegunungan hijau Selatan. Area situs
81.000 m2 untuk program ini: 1.040 asrama di 144.000 m2; clubhouse perumahan /
fasilitas 1.500 m2; ritel 500m2; tambahan / core / MEP 24.000 m2; parkir bawah
tanah 2.600 ruang. Total area lantai dibangun 170.000 m2. Tinggi blok perumahan
adalah 83m dengan 24 lantai atas dan satu ruang bawah tanah dengan dimensi 16,5
x 70m. OMA Architects telah merancang bangunan tinggi mengingat fitur
kesinambungan melalui analisis mendalam dari matahari, angin, dan kondisi iklim
mikro dan integrasi strategi energi rendah dampak pasif.
Vertical
Village -Mix- use Building wiht Solar Panels in Dubai
Vertikal Village
adalah bangunan tinggi yang dirancang untuk mengurangi keuntungan dan
memaksimalkan produksi surya surya. Untuk mengurangi penetrasi matahari, di
sisi utara dan pada arah timur-barat bangunan ini menggunakan campuran
self-teduh. Agregasi energi matahari dimaksimalkan oleh kolektor surya di
sebelah selatan. Bangunan ini memiliki bentuk sudut futuristik seperti jaring
laba-laba. Gedung ini dimaksudkan untuk mendapatkan Sertifikat Emas LEED.
Eco-Frendly
Tower Design in Singapore
Singapura juga
akan memiliki bangunan yang indah tinggi dengan perusahaan EDITT Tower
(Ecological Design in the Tropics). Proyek ini akan dibangun dengan dukungan
finansial dari National University. Desain menara ini terdiri dari 26 lantai
dengan panel fotovoltaik. Bangunan pencakar langit akan menggunakan vegetasi
organik untuk membungkus bangunan yang juga berfungsi sebagai insulator dinding
hidup. Proyek ini diambil oleh TRHamzah & Yeang dan dirancang untuk
mengumpulkan air hujan, baik untuk irigasi tanaman dan kebutuhannya.
The
Reflection Building Design Kepley Bay di Singapore
Daniel Libeskind
telah merancang menara Refleksi di Keppel Bay, Singapura. Menara yang terletak
di pintu masuk ke pelabuhan Singapura Keppel bersejarah. Rancangan proyek duduk
sekitar 84.000 meter persegi tanah dengan luas garis pantai 750 meter.
Pengembangan
tepi laut ini terdiri dari enam menara bertingkat tinggi, beberapa dihubungkan
oleh skybridges, dan luas low-rise villa. Kompleks bangunan ini menampung 1.129
unit rumah. Bangunan ini dirancang dengan pertimbangan interaksi dengan laut
dan panorama indah sekitarnya termasuk mount faber, lapangan golf club Keppel,
Labrador Park, sentosa dan resor terpadu kota mendatang.
The
Design of Saudi Arabia Pavilion di Sanghai (World Expo 2010)
Proyek ini
merupakan kombinasi dari desainer Cina dan Saudi. Saudi Arabia Pavilion untuk
Shanghai World Expo 2010 ini dirancang untuk menjadi duplikasi Arab Saudi.
Desain paviliun melakukan "perahu bulan" bentuk yang dikelilingi oleh
padang pasir dan laut. Ada 150 kurma sekarang ditanam di paviliun. Sebuah layar
IMAX besar menjadi daya tarik utama dengan 1600 meter persegi dalam jumlah
besar. Layar ini akan menyajikan film pendek.
The
Design of Fake Hill Residential Building di China
Pertumbuhan
penduduk China yang cepat kebutuhan ketersediaan ekonomis perumahan. Ini di
bawah proyek konstruksi merupakan salah satu solusi inovatif arsitektur. Bukit
Fake merupakan bangunan hunian apartemen yang terletak di situs tepi laut di
Beihai, China. Bangunan ini akan menyediakan perumahan, kantor dan fasilitas
hotel di luas bangunan 492.369 meter persegi di kawasan situs 109.203 meter
persegi. Bangunan ini unik memiliki ketinggian berbeda di berbagai puncaknya
106-194 m.
Desain bangunan
didasarkan pada dua tipologi untuk pembangunan perumahan, yaitu naik gedung
tinggi dan panjang blok low rise. Sama seperti bentuk bukit, bentuk ini
diwakili situs topologi dan juga untuk memaksimalkan pemandangan. Ini akan
membangun landmark telah mengubah obsesi arsitektur tradisional Cina dengan
alam dengan menciptakan sebuah struktur yang menjadi bentuk alami buatan
manusia itu sendiri. Design by MAD.
McAllen
Building in Massachussets di Amerika Serikat
Kantor Arsitek
dA telah dirancang MacAllen Bangunan dalam revitalisasi perkotaan Selatan
Boston, Massachusetts, Amerika Serikat. Bangunan hunian ini terletak di wilayah
proyek 32.516 meter persegi. Ini desain bangunan disesuaikan dengan skala yang
berbeda dan konfigurasi perkotaan karena situs peralihan yang menjadi perantara
antara landai off-jalan raya, sebuah kain perumahan tua, dan zona industri.
Desain ini juga menanggapi kondisi yang ada dan iklim. Sebagai hasil dari
desain rumah yang berkelanjutan, bangunan MacAllen menerima sertifikasi LEED
Gold.
Vertical
Farm for Futuristic London Bridge Proposal by Chetwood
Arsitek Chetwood
telah memenangkan kompetisi arsitektur untuk merancang hunian baru London
Bridge. Laurie Chetwood telah merancang pertanian vertikal dan pasar umum pada
desain nya versi hunian baru dari London Bridge. Konsep ini dibuat di Jembatan
London sebagai tempat pertemuan pusat dan tempat untuk berkumpul, dan juga
tempat perdagangan. Jembatan yang melintasi Sungai Thames yang berpusat pada 2
elemen utama - sebuah pertanian vertikal dan pusat komersial untuk pasar
makanan segar, kafe, restoran, dan akomodasi perumahan. Sebuah dermaga
dihubungkan dengan jembatan memungkinkan barang yang harus dikirim dan membeli
pada tingkat air dan bahkan lebih menghasilkan yang akan ditanam melalui
hidroponik. Dua pasar menghasilkan akan ditempatkan pada kedua sisi jembatan,
satu pasar grosir dan pasar yang lain organik publik.
Energi
terbarukan juga akan diberikan dalam desain jembatan baru. Sebuah ide cemerlang
efisiensi penggunaan air dan pemanas efisien dan teknologi pendinginan telah
diluncurkan oleh pemenang. Pertanian vertikal akan melayani menara pendingin,
menggambar udara dingin di tingkat jembatan dan, sementara udara panas
terdorong keluar melalui bagian atas. Ventilasi alami ini juga kekuatan turbin
axiswind vertikal ditempatkan di puncak menara. Pemanasan surya untuk air panas
terjadi dalam gulungan konveksi, sementara EFTE atas inti dari pertanian
menyediakan kulit PV ringan surya untuk pembangkit listrik. Setiap kelebihan
panas tidak diperlukan untuk pertanian akan diberikan kepada pengecer. Koleksi
Air hujan akan pergi untuk mendukung toilet dan pertanian hidroponik, dan
abu-abu-air akan diperlakukan dan didaur ulang.
GREEN CITY
Apa itu green city? Green city bukan hanya sebatas hijau dan kota.
Green City adalah suatu konsep dari upaya untuk meletarikan lingkungan dengan
cara mengembangkan sebagian lingkungan dari suatu kota menjadi lahan-lahan
hijau yang alami agar menciptakan kekompakan antara kehidupan alami dari
lingkungan itu sendiri dengan manusia dan alat-alat non-alamiah dari manusia
itu. Konsep Green City bertujuan agar terdapat keseimbangan dan kenyamanan dari
manusia yang menghuni dan lingkungan itu sendiri.
Masalah pemanasan global yang terjadi di bumi ini bukan menjadi suatu topik yang asing lagi di telinga kita. Bahkan banyak sekolah-sekolah dasar yang sudah memperkenalkan masalah ini sejak dini pada anak-anak. Namun banyak orang yang seolah olah menutup telinga mereka akan hal ini. Masih banyak yang kurang peduli pada masalah lingkungan yang terjadi dibumi. Bumi adalah rumah bagi setiap mahluk hidup yang tinggal didalamnya. Bukan hanya tanggung jawab beberapa orang. Perlu kepedulian tinggi bagi seluruh manusia yang tinggal di bumi ini dan bersama-sama menjaga bumi ini menjadi tempat yang nyaman untuk ditinggali.
Masalah pemanasan global yang terjadi di bumi ini bukan menjadi suatu topik yang asing lagi di telinga kita. Bahkan banyak sekolah-sekolah dasar yang sudah memperkenalkan masalah ini sejak dini pada anak-anak. Namun banyak orang yang seolah olah menutup telinga mereka akan hal ini. Masih banyak yang kurang peduli pada masalah lingkungan yang terjadi dibumi. Bumi adalah rumah bagi setiap mahluk hidup yang tinggal didalamnya. Bukan hanya tanggung jawab beberapa orang. Perlu kepedulian tinggi bagi seluruh manusia yang tinggal di bumi ini dan bersama-sama menjaga bumi ini menjadi tempat yang nyaman untuk ditinggali.
Menerapkan konsep Green City
pada setiap kota di seluruh negara merupakan salah satu bentuk pelestarian
keseimbangan alam yang paling mudah dan tepat untuk dilaksanakan. Hanya diperlukan
kesadaran penuh akan lingkungan pada setiap masyarakat untuk melakukan
penghijauan mulai dari sebagian kecil di rumahnya. Dengan melakukan penghijauan
kecil ini, jika dilakukan di semua rumah yang ada disetiap kota, maka secara
tidak langsung kota itu bisa disebut green city. Menerapkan pemikiran
seperti ini tentu cara yang paling optimal dewasa ini untuk mengatasi masalah
lingkungan di bumi ini.
sumber
: http://dhikarusmen.blogspot.com/2012/01/apa-itu-green-city.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar